This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 24 November 2014

LAPORAN PRAKTIKUM DESAIN BASIS DATA

BAB VIII

Fungsi, PL/PGSQL, dan Trigger
  1. Landasan Teori
    1. Pendukung Fungsi
PostgreSQL memiliki fungsi yang dapat mengubah suatu nilai dalam suatu kolom atau barismenjadi huruf besar. Fungsi tersebut bernama upper(nama_kolom), berfungsi memanggil fungsi upper dengan nama_kolom sebagaii argumen sehingga menghasilkan nilai pada kolom dalam huruf besar. Berikut Struktur SQL untuk menampilkan data dalam huruf besar semua :
SELECT upper ([nama kolom]) FROM [nama tabel];
Berikut struktur SQL untuk menampilkan data dimana huruf pertama saja
yang besar :
SELECT initcap ([nama kolom]) FROM [nama tabel];

2.      Fungsi

Fungsi SQL adalah sebuah kumpulan query, biasanya query yang detail dan panjang yang dibungkus menjadi satu dan disimpan dalam database dan kemudian apabila diperlukan hanya tinggal mengaksesnya tanpa mengetikan query detail.
Nah, dari definisi diatas, bisa kita perdalam lagi makna dari fungsi di PostgreSQL
Ada beberapa konsep yang menarik dari fungsi antara lain:
Bahasa yang dipakai dapat didefenisikan sendiri dengan tersedianya
parameter LANGUAGE, tanpa harus mengkompilasi ulang PostgreSQL.
Kita dapat membuat dua buah fungsi dengan nama yang sama namun parametermasukkannya yang berbeda, baik tipe data maupun jumlahnya.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat fungsi antara lain:
Nama Fungsi
Nomor dari fungsi argument
Tipe data dari setiap argument
Tipe dari hasil fungsi
Fungsi action
Bahasa yang digunakan oleh fungsi action.
Berikut contoh sederhana pembuatan fungsi SQL untuk perkalian dari tiga
inputan:
db_personal=> CREATE FUNCTION perkalian (FLOAT, FLOAT, FLOAT)

db_personal-> RETURNS FLOAT
db_personal-> AS 'SELECT ($1 + $2) * $3;'
db_personal-> LANGUAGE 'sql';
CREATE
db_personal=> SELECT perkalian (10,10,10);
perkalian
-----------

200

(1 row)
3.      Fungsi PL/PGSQL
PL/PGSQL merupakan bahasa yang lain untuk membuat sebuah fungsi, biasanya bahasa ini digunakan untuk menangani fungsi yang lebih kompleks. Pl/pgsql sudah terdapat dalam instalasi PostgreSQL.
Berikut adalah keuntungan penggunaan Fungsi PL/PGSQL:
1. Meningkatkan kinerja karena mengurangi pengiriman kode dari klien
    ke server.
2. Meningkatkan keamanan karena pengaksesan data tertentu ditangani
    dalam server.
3. Meningkatkan konsistensi data saat sejumlah aplikasi memanggil
    prosedur yang sama;
Sebaliknya kelemahannya yaitu server akan lebih terbebani karena banyak proses yang harus ditangani. Sedangkan query PL/PGSQL agar lebih mudah di pahami akan dibagi menjadi 2 yaitu pembuatan fungsi dan pembuatan definisi.

- Berikut Struktur pembuatan fungsi dalam pl/pgsql
1. Pembuatan fungsi :
CREATE [OR REPLACE] FUNCTION nama_fungsi ( argtype , ... ])

RETURNS tipe_data

AS ‘definisi

LANGUAGE ‘plpgsql’;


2. Pembuatan definisi :
DECLARE nama_variable tipe_data /* deklarasi variabel, type */

BEGIN

        / * prosedural dan SQL masuk disini seperti select, update dan sebagainya*/

Return nama_variable /* blok ini yang wajib */

END;


- Menghapus fungsi :
DROP FUNCTION nama_fungsi(paramater, parameter, parameter ... );
Contoh :
DROP FUNCTION pembagian(text);  
4. Triger
Trigger digunakan untuk menyisipkan sebuah fungsi pada saat suatu record di-INSERT, UPDATE dan DELETE. Trigger sangat ideal untuk mengecek atau memodifikasi sebuah data pada kolom sebelum dimasukkan ke dalam database, sehingga sebuah fungsi dapat dipanggil setiap saat secara otomatis ketika sebuah row akan dimodifikasi. Ciri khas dari fungsi yang diperuntukkan untuk trigger adalah menghasilkan output bertipe OPAQUE. Tipe opaque adalah sebuah tipe yang menginformasikan pada database bahwa fungsi tersebut tidak menghasilkan satu dari tipe data yang ditetapkan SQL dan tidak secara langsung dapat digunakan dalam statemen SQL. Language (bahasa) PL/PGSQL dapat digunakan untuk trigger procedure, fungsi untuk trigger ini memiliki beberapa variabel khusus yang terdeklarasi secara otomatis. Variabel tersebut antara lain:
NEW: Variabel yang berisi nilai baru suatu record pada saat INSERT
   atau UPDATE, bertipe RECORD.
OLD: Variabel yang berisi nilai lama suatu record pada saat UPDATE
   atau DELETE, juga bertipe RECORD.
Berikut ini beberapa contoh penggunaan fungsi sebagai trigger procedure:
          Contoh : trigger berikut ini memastikan isi field atau kolom nama pada
                         tabel anggota selalu huruf besar.
langkah pertama buatlah fungsinya terlebih dahulu :
db_personal=> CREATE FUNCTION tes_trigger()
db_personal-> RETURNS opaque
db_personal-> AS 'BEGIN
db_personal'> NEW.nama := UPPER(NEW.nama);
db_personal'> RETURN NEW;
db_personal'> END;'
db_personal-> LANGUAGE 'plpgsql';
CREATE
Kemudian lanjutkan dengan pembuatan trigger yang berfungsi untuk memanggil fungsi secara otomatis ketika kita melakukan INSERT ataupun UPDATE pada tabel anggota.
db_personal=> CREATE TRIGGER tes1_trigger
db_personal-> BEFORE INSERT
db_personal-> ON anggota
db_personal-> FOR EACH ROW
db_personal-> EXECUTE PROCEDURE tes_trigger();
CREATE
cobalah INSERT beberapa data ke dalam tabel anggota:
db_personal=> INSERT INTO anggota (id, nama)
db_personal-> VALUES (26, 'andhie');
INSERT 70831 1
db_personal=> INSERT INTO anggota
db_personal-> VALUES (83, 'rWatia');
INSERT 70832 1
tampilkan isi dari tabel anggota, hasilnya seperti pada tabel di bawah ini. Jadi setiap data yang kita INSERT walaupun dalam penulisannya menggunakan huruf kecil Primary key namun secara otomatis trigger akan memanggil fungsi yang bertugas untuk mengganti setiap data yang masuk agar hasilnya nanti selalu menjadi huruf besar:
db_personal=> SELECT * FROM anggota;
id | nama
--------+-------------
26 | ANDHIE
83 | RWATIA
         (2 rows)

B. Hasil Praktikum
  • Pada MySql
        Pada MySQL, kita harus memakai delimiter terlebih dahulu sebelum kita
     mencoba mengoperasikan fungsi, Pl/Pgsql, dan trigger. Berikut ini contohnya
     sob :
     "delimiter //" dan di tutup dengan "//". 
     1. Membuat fungsi yang berguna untuk mengonversi suhu dari Fahrenheit ke
         Celcius, dengan rumus. Celcius = ((nilai Fahrenheit-32)/1.8). Dengan query
         sebagai berikut: 
         create function konversi2 ($1 FLOAT) 
         returns float 
         return (($1-32)/1.8); //
         untuk mengaplikasikan fungsinya dengan :
          select konversi2(32); // 
     

     2. Membuat fungsi untuk mencari alamat mahasiswa dengan mengetikkan
         nama mahasiswanya.Querynya sebagai berikut:
         create function cari_alamat (nama varchar(20)); 
         returns varchar(20) 
         begin 
         declare hasil varchar(20); 
         select alamat_mah into hasil from mahasiswa where nama_mah=nama; 
         return hasil;
         end;
         // 
        Kemudian coba aplikasikan fungsi yang telah dibuat dengan mengetikkan
        query berikut: 
        select cari_alamat (‘ANDIN’);
        // 


    3. Sekarang kita buat pl/sql untuk menghitung nilai, querynya sebagai
        berikut:
create function hitung_nilai (nilai integer) 
returns varchar(15)
begin   
declare hasil varchar(15);    
if nilai>100 or nilai<0 then select “Nilai Salah” into hasil;

elseif nilai>=90 then select “Nilai A” into hasil;

elseif nilai>=70 or nilai<90 then select “Nilai B” into hasil;

elseif nilai>=60 or nilai<70 then select “Nilai C” into hasil;

elseif nilai>=50 or nilai<60 then select “Nilai D” into hasil;

else select “Nilai E” into hasil;

end if; 
return hasil; 
end;
//  

Kemudian coba gunakan pl/sql yang telah dibuat dengan query  :
                 select hitung_nilai (78); 
//


      4. Membuat fungsi menggunakan pl/sql untuk menentukan angka ganjil atau
          genap yang diinputkan, querynya sebagai berikut:
create function ganjil_genap (nilai integer)
returns varchar(20) 
begin
declare hasil varchar(20);
if nilai%2=0 then 
select “Genap” into hasil;

else select “Ganjil” into hasil; 
end if; 
return hasil; 
end;
 //

 Kemudian coba aplikasikan fungsi yang telah dibuat dengan query berikut:
 select ganjil_genap (44);
select ganjil_genap (11);
       5. Buat fungsi trigger dengan menambahkan terlebih dahulu
           kolom modifikasi yang isinya tanggal yang akan berubah setiap terjadi
           insert atau update, querynya sebagai berikut:
alter table mahasiswa add column modif date; 
// 
kemudian buat fungsi triggernya dengan query berikut :
create trigger modifi_insert
before insert on mahasiswa 
for each row 
begin 
set new.modif=sysdate();
end; 
//

create trigger modifi_insert 
before update on mahasiswa
for each row 
begin 
set new.modif=sysdate();
end;
 //


              Setelah Fungsi trigger sudah selesai kita buat, sekarang kita coba
        aplikasikannnya dengan insert/update pada table mahasiswa.


  • Pada PostgreSql
     1. Membuat fungsi yang berguna untuk mengonversi suhu dari Fahrenheit ke 
         Celcius, dengan rumus. Celcius = ((nilai Fahrenheit-32)/1.8). Dengan query
         sebagai berikut: 
        CREATE FUNCTION konversi_suhu (FLOAT)
         RETURNS FLOAT 
         AS ‘SELECT (($1-32)/1.8);’ 
         LANGUAGE ‘sql’; 
         Kemudian untuk mengaplikasikan fungsinya : 
        SELECT konversi_suhu (32);
  
     2. Membuat fungsi untuk mencari alamat mahasiswa dengan mengetikkan
         nama mahasiswanya.Querynya sebagai berikut: 
       CREATE FUNCTION cari_alamat (VARCHAR(20)); 
        RETURNS VARCHAR AS ‘SELECT alamat_mah FROM MAHASISWA
        WHERE nama_mah=$1;’ 
        LANGUAGE ‘sql’; 
        
        Kemudian untuk mengaplikasikan fungsinya : 
       SELECT cari_alamat (‘ANDIN’);
  3. Buatlah pl/pgsql untuk menghitung nilai, querynya sebagai berikut: 
     CREATE FUNCTION hitung_nilai (INTEGER) 
     RETURNS VARCHAR AS ‘DECLARE hasil VARCHAR; 
     BEGIN 
     CASE 
      IF $1 > 100 OR $1 < 0 THEN SELECT INTO hasil ‘’Nilai Salah’’; 
     ELSEIF $1 >= 90 THEN SELECT INYO hasil ‘’Nilai A’’; 
     ELSEIF $1 >= 70 OR $1 < 90 THEN SELECT INTO hasil ‘’Nilai B’’;
     ELSEIF $1 >= 60 OR $1 < 70 THEN SELECT INTO hasil ‘’Nilai C’’; 
     ELSEIF $1 >= 50 OR $1 < 60 THEN SELECT INTO hasil ‘’Nilai D’’;
     ELSEIF $1 >= 0 OR $1 < 50 THEN SELECT INTO hasil ‘’Nilai E’’; 
     END IF; 
     RETURN hasil; 
     END;’ 
     LANGUAGE ‘plpgsql’; 
     
      Kemudian coba gunakan pl/sql yang telah dibuat dengan query berikut:
      SELECT hitung_nilai ();
    4. Membuat fungsi menggunakan pl/sql untuk menentukan angka ganjil atau
        genap yang diinputkan, querynya sebagai berikut: 
       CREATE FUNCTION ganjil_genap (INTEGER)
       RETURNS VARCHAR 
       AS ‘DECLARE hasil VARCHAR;
       BEGIN 
       IF $1%2 = 0 THEN SELECT INTO hasil ‘’GENAP’’; 
       ELSIF $1%2 != 0 THEN SELECT INTO hasil ‘’GANJIL’’; 
       END IF; 
       RETURNS hasil; 
       END;’ 
       LANGUAGE ‘plpgsql’; 
        
        Kemudian aplikasikan fungsi yang telah dibuat dengan query berikut:
        SELECT ganjil_genap (10); 
          SELECT ganjil_genap (10); 
 
    5. Sekarang buat fungsi trigger dengan menambahkan terlebih dahulu kolom
        modifikasi yang isinya tanggal yang akan berubah setiap terjadi insert atau
        update, querynya sebagai berikut: 
         ALTER TABLE mahasiswa ADD COLUMN modif date; 
        
        Setelah membuat table modif, selanjutnya buatlah fungsinya, dengan query
        berikut: 
CREATE FUNCTION modifikasi () 
RETURNS OPAQUE 
AS ‘BEGIN new.modif := current_date; 
RETURN new;
END;’ 
LANGUAGE ‘plpgsql’; 
        Setelah membuat fungsinya, selanjutnya kita akan membuat eksekusi
        triggernya dengan query berikut:
CREATE TRIGGER modif BEFORE INSERT OR UPDATE 
ON MAHASISWA 
FOR EACH ROW 
EXECUTE PROCEDURE modif ();

       yang terakhir adalah, untuk mengecek apakah trigger yang kita buat tadi
       sudah berhasil, cobalah insert/update data ke table mahasiswa.
C. Perbandingan Antara MySql dengan Postgresql
     Berdasarkan dari hasil praktikum dan dari percobaan di rumah yang telah dilakukan, maka dapat kita liat perbedaan yang mendasar antara Mysql dengan Postgresql dalam penggunaan fungsi, PL/Pgsql, dan Trigger, diantaranya adalah :
  • pada Mysql
       1. Harus use database terlebih dahulu
       2. Harus memakai "delimiter" dulu untuk menjalankan fungsinya
       3. Tidak perlu menuliskan bahasa yang dipakai, sehingga bisa langsung
           mengeksekusi querynya.
       4. Untuk mengahapus fungsi pada mysql cukup dengan query "DROP
           FUNCTION namaFungsi;". tanpa menggunakan tipe data yang di pakai.
       5. Untuk melakukan pengecekan trigger pada mysql dengan insert/update,
           kita perlu mendeklarasikan terlebih dulu variabelnya.
  • pada Postgresql
       1. Pada Postgresql kita tidak perlu memakai "delimiter".
       2. Pada postgresql kita perlu menuliskan bahasa yang dipakai, misalnya :
           "plpgsql".
       3. Untuk mengahapus fungsi pada postgresql kita harus menggunakan tipe
           data yang dipakai, misal : "DROP FUNCTION namaFungsi (tipeData);".
       4. Untuk melakukan pengecekan Trigger pada postgresql kita bisa
           mendeklarasikan terlebih dahulu variabelnya pada saat insert/update
           datanya, atau bisa juga tidak menuliskan variablenya, hanya mengisi
           valuesnya langsung.

D. Kesimpulan, Kritik, dan Saran
     Melihat dari hasil praktikum dan cuga percobaan di rumah yang telah dilakukan, maka bisa di ambil kesimpulan bahwa antara Mysql dan Postgresql memiliki banyak perbedaan pada penggunaan Fungsi, PL/Pgsql, dan Triggernya. 
     penulis blog ini berharap nantinya sedikit coretan di blog ini bisa bermanfaat bagi pembaca. dan yang terakhir, penulis blog mengucapkan terimakasih atas semua pembaca. :) 

E. Daftar Pustaka
Modul Praktikum Desain Basis Data 2014
https://rizqitohopi12.wordpress.com/2013/.../fungsi-fungsi-dalam-mysql/
http://87wz.blogspot.com/2013/12/trigger-pada-mysql.html  

Senin, 17 November 2014

LAPORAN PRAKTIKUM DESAIN BASIS DATA

BAB VII
SUB QUERY dan INDEKS
A.      Landasan Teori

      1.       SELECT INTO STATEMENT
Query  select  into  statement  merupakan  query  SQL  yang  digunakan  untuk
mengopi informasi dari tabel ke tabel yang lain tanpa membuat tabel sebelumnya.
Berikut  struktur  query  penggunaan  select  into  statement  untuk  mengopi  semua
data dari tabel1 ke tabel yang baru :
SELECT * INTO newtable FROM table1;
Berikut struktur query penggunaan select into statement  untuk mengopi data  berdasarkan
kolom tertentu dari tabel1 ke tabel yang baru :
SELECT column_name(s) INTO newtable [IN externaldb] FROM table1;
Contoh :
-   mengopi semua data dari tabel mahasiswa ke tabel baru yang dinamakan  „identitas
    1‟:
Select * into identitas1 from mahasiswa;
-  mengopi  data  pada  kolom  nim  dan  nama  dari  tabel  mahasiswa  ke  tabel  baru  yang
   dinamakan „identitas 2‟:
Select nim_mhs, nama_mhs into identitas2 from mahasiswa;

      2.       SUB QUERY
Subquery atau query Nested merupakan bentuk query yang terdapat dalam query
yang  lain.  Subquery  dapat  ditempatkan  dalam  klausa  where,  having,  from  bersama
dengan  operator  perbandingan  seperti  =  untuk  baris  tunggal  dan  untuk  baris  berganda
menggunakan    in,  not  in  atau  <>,  <  any,  >,  >=,<=.  Penggunaan  sub  query  dapat
diterapkan  pada  pernyataan  SELECT,  UPDATE,  DELETE,  dan  INSERT.  Bentuk
penggunaannya sebagai berikut :
Select  nama_kolom  from  nama_tabel  where  nama_kolom  operator (subquery);
Berikut contoh dari subquery menggunakan data pegawai :

Id_peg
Nama_peg
Alamat_peg
Telp_peg
Jabatan_peg
Gaji_peg
1
Hendro
Solo
081223300
Teknisi
900000
2
Tika
Semarang
0897735357
Sekretaris
2000000
3
Wijaya
Jogjakarta
0865433225
Kepala
3000000
4
Dodi
banyuwangi
076544677
Teknisi
1000000
-  Mencari  nama  pegawai  yang  memiliki  jabatan  yang  sama  dengan  pak  hendro  bisa
menggunakan query sebagai berikut :
Select  nama_peg,jabatan_peg  from  pegawai  where  jabatan_peg  in  (select
jabatan_peg from pegawai where nama_peg=’Hendro’);
Hasil :
Nama
Jabatan
Hendro
Teknisi
Dodi
Teknisi

-  Mencari nama pegawai yang gajinya lebih besar dari pegawai dengan nama Dodi bisa
menggunakan query sebagai berikut :
select nama_peg,gaji_peg from pegawai where gaji_peg > any (select gaji_peg
from pegawai where nama_peg =’Dodi’);
Hasil :
Nama
Gaji
Wijaya
2000000
Tika
3000000

-  Mencari nama pegawai yang gajinya lebih besar dari  950000  dan  jabatannya bukan
seperti jabatan pak hendro bisa menggunakan query sebagai berikut :
select nama_peg, jabatan_peg, gaji_peg  from pegawai where gaji_peg  >= 950000
and  jabatan_peg  <>  (select  jabatan_peg  from  pegawai  where
nama_peg=’Hendro’);
Hasil :
Nama
Jabatan
Gaji
Tika
Sekretaris
2000000
Wijaya
Kepala
3000000

      3.       INDEKS
Indeks  disini  berguna  dalam  suatu  pencarian  nilai  atau  data  dalam  database.
Dalam  suatu  kasus  ketika  mengakses  sebuah  tabel  biasanya  DBMS  akan  membaca
seluruh  tabel  baris  perbaris  hingga  selesai.  Ketika  baris  sangat  banyak  dan  hasil  dari
query hanya sedikit, maka hal ini sangat tidak efisien. Seperti halnya ketika kita membaca
sebuah buku dan ingin mencari kata atau istilah tertentu dalam buku maka biasanya akan
di cari dengan membuka setiap halaman dari awal sampai akhir. Dengan adanya indeks
buku  maka  kita  cukup  dengan  membuka  indeks,  sehingga  akan  cepat  dalam  pencarian
kata  tersebut.  PostgreSQL  tidak  bisa  membuat  indeks  dengan  otomatis,  sehingga  user
dapat  membuat  indeks  tersebut  untuk  sering  kali  digunakan  kolom,  biasanya  dalam
clause WHERE. Berikut struktur SQL :

CREATE INDEX nama_index ON nama_tabel (nama kolom);
Contoh :

- Pada tabel pegawai kita berikan index pada kolom gaji untuk query sebagai berikut :
Create index gaji_index on pegawai(gaji_peg);
Hasil :

indeks sebaiknya jangan digunakan  pada tabel atau kolom yang sangat jarang atau
tidak  pernah  diakses.  Selain  untuk  perintah  SELECT  Indeks  juga  bermanfaat  untuk
UPDATE dan DELETE yang  menggunakan kondisi pencarian.  Sedangkan  Unique index
mirip dengan indeks  tetapi lebih  digunakan untuk mencegah duplikasi  nilai yang terdapat
dalam tabel. Jadi dengan adanya  unique index  berarti pembaca tidak  dapat meng-insert
nilai yang sama dalam sebuah tabel. Berikut struktur SQL nya :
CREATE UNIQUE INDEX nama_index ON nama_tabel (nama kolom);
Untuk menghapus index berikut strukturnya :
DROP INDEX Nama_index;
Contoh :
- Pada tabel pegawai kita berikan index yang bersifat unik pada kolom nama, untuk query
sebagai berikut :
Create unique index unama_index on pegawai(nama_peg);
Hasil :

Apabila  kita memasukkan dengan nama yang sudah terdapat pada data terdahulu
akan terdapat error.

       4.       KOLOM UNIK
Unique berfungsi untuk menjaga agar tidak terjadinya duplikasi nilai (kesamaan
data) dalam  sebuah kolom,  hal  ini dapat ditangani dengan membuat sebuah indeks  unik
atau fungsi unik sendiri  pada kolom yang  dimaksud.  Unique ini sering digunakan dalam
pembuatan  bukan  primary  key  namun  membutuhkan  cek  dupikasi  agar  tidak  ada  yang
sama, karena dalam  primary key  sudah otomatis mempunyai sifat unik.  Berikut Struktur
SQL saat pembuatan tabel baru :
CREATE TABLE nama_tabel (nama_kolom tipe_data unique);
Ketika tabel sudah ada kita bisa menggunakan  cara  seperti pada BAB. 2 berikut
struktur SQL nya :
ALTER TABLE nama_tabel ADD UNIQUE (nama_kolom);
Untuk menghapus unique berikut caranya :
ALTER TABLE nama_table DROP CONSTRAINT NAMA_CONSTRAIN

      5.       Check
Check  berfungsi  untuk  melakukan  pembatasan  nilai  masukan  dalam  sebuah
kolom,  sebagai  contoh  misalkan  kita  ingin  agar  kolom  gender  yang  terdiri  dari  satu
karakter hanya memiliki  dua pilihan karakter yaitu  M  (male) atau  F  (Fimale) ini dapat
kita seting dengan menggunakan  CHECK. Dengan menggunakan CHECK maka sebuah
kolom  hanya  bisa  diisi  dengan  data  yang  memenuhi  kriteria  dalam  CHECK.  Berikut
query contoh pengunaan check :
db_contoh=> CREATE TABLE pelanggan (
db_contoh(> nama varchar(35),
db_contoh(> kode_area CHAR(10) CHECK
(length(trim(kode_area)) = 2),
db_contoh(> umur INTEGER CHECK (umur >= 0),
db_contoh(> gender CHAR(1) CHECK (gender IN ('L', 'P')),
db_contoh(> ttl DATE CHECK (ttl BETWEEN '1998-01-01' AND
CURRENT_DATE),
db_contoh(> CHECK (upper(trim(nama)) != 'nita' OR
db_contoh(> upper(trim(nama)) != 'jeki')
db_contoh(> );
CREATE

      6.       Penggunaan TRIM
Suatu  ketika  pasti  akan  memiliki  data  yang  di  dalamnya  terdapat  spasi  kosong
yang  tidak  diperlukan,  misalnya  spasi  ganda.  Jika  ada  masalah  seperti  ini,  kita  dapat
membersihkan  spasi-spasi  kosong  yang  tidak  diperlukan  menggunakan  fungsi  TRIM,
RTRIM, dan LTRIM. Ketiga fungsi ini memiliki bentuk penggunaan sebagai berikut :
-  RTRIM  :  digunakan  untuk  membersihkan  spasi  kosong  yang  ada  di  bagian  kanan
(Right) String.
-  LTRIM : digunakan untuk membersihkan spasi kosong yang ada di bagian kiri (Left)
String.
-  TRIM : digunakan untuk membersihkan spasi kosong yang ada di bagian kiri, kanan,
maupun tengah String
Berikut Struktur SQL nya :
            Select trim(nama_kolom) from nama_tabel;
Dalam  penggunaannya,  fungsi  TRIM  memiliki  tiga  opsi.  Ketiga  opsi  ini  dapat
digunakan  untuk  menentukan  karakter  apa  yang  akan  dihapus  dari  suatu  String.  Jadi,
fungsi TRIM juga dapat menghilangkan karakter tertentu (bukan spasi kosong saja) dari
suatu string. Opsinya sebagai berikut :
-  LEADING  :  merupakan  opsi  untuk  menghilangkan  karakter  terpilih  yang  ada  di
sebelah kiri. Parameter Leading diartikan sebagai sufik dari karakter yang ada.
-  TRAILING  :  merupakan  opsi  untuk  menghilangkan  karakter  terpilih  yang  ada  di
sebelah kanan String. Parameter Trailing diartikan sebagai sufik dari  karakter yang
ada.
-  BOTH : merupakan opsi yang dapat menangani parameter Leading maupun Trailing.
Berikut Struktur SQL nya :
             Select trim(LEADING ‘karakter, misal : -’ from nama_kolom) from nama_tabel;

B. Hasil Praktikum
  • Pada MySQL
1.  Tampilkan  nama  fakultas  dan  jumlah  mahasiswa  yang  mampunyai  ketentuan  nama
      fakultas yang dimunculkan dengan jumlah mahasiswanya terkecil!

2.  Tampilkan  nama  mahasiswa,  nama  fakultas,  alamat  dengan  syarat  nama  fakultas sama dengan edi        dan alamatnya tidak sama dengan luki!

3.  Buatlah index di tabel mahasiswa(alamat). Kemudian buat lagi index yang bersifat unik pada  tabel                 fakultas(fak_nama)  kemudian  amati  perbedaannya  ketika  memasukkan    data yang sama!

4.  Buat  kolom nama di mahasiswa menjadi unik dan inputkan 2 data yang sama. Kemudian
     amati perbedaannya !

5.  Pindahkan  data  dari  tabel  mahasiswa,  fakultas  ambil  kolom  nim,  nama  mahasiswa,
      alamat, nama fakultas ke tabel baru yang dinamai „tabel identitas‟.

6.  Inputkan data di  tabel  mahasiswa dimana pada kolom nama sebelum inputkan karakter
     dahulukan  dengan  spasi  dan  di  akhiri  dengan  tanda  “+”   seperti  berikut  :  “    andi
     cahyono++++”. kemudian munculkan seluruh data dan hilangkan spasi didepan!

7.  Munculkan data mahasiswa dengan hilangkan karakter “+” di akhir data dan karakter “a”
     di awal kata pada kolom nama!

  • Pada PostgreSQL

1.  Tampilkan  nama  fakultas  dan  jumlah  mahasiswa  yang  mampunyai  ketentuan  nama
     fakultas yang dimunculkan dengan jumlah mahasiswanya terkecil!

2.  Tampilkan  nama  mahasiswa,  nama  fakultas,  alamat  dengan  syarat  nama  fakultas sama dengan 
     edi dan alamatnya tidak sama dengan luki!

3.  Buatlah index di tabel mahasiswa(alamat). Kemudian buat lagi index yang bersifat unik pada  tabel                fakultas(fak_nama)  kemudian  amati  perbedaannya  ketika  memasukkan    data yang sama!

4.  Buat  kolom nama di mahasiswa menjadi unik dan inputkan 2 data yang sama. Kemudian
     amati perbedaannya !

5.  Pindahkan  data  dari  tabel  mahasiswa,  fakultas  ambil  kolom  nim,  nama  mahasiswa,
      alamat, nama fakultas ke tabel baru yang dinamai „tabel identitas‟.

6.  Buatlah  contoh  penggunaan  check  pada  sub  bab  pembahasan  CHECK.  Kemudian
     masukkan beberapa data baik yang sesuai dengan criteria check maupun yang bukan dan
     amati perbedaannya.

7.  Inputkan data di  tabel  mahasiswa dimana pada kolom nama sebelum inputkan karakter
     dahulukan  dengan  spasi  dan  di  akhiri  dengan  tanda  “+”   seperti  berikut  :  “    andi
     cahyono++++”. kemudian munculkan seluruh data dan hilangkan spasi didepan!

8.  Munculkan data mahasiswa dengan hilangkan karakter “+” di akhir data dan karakter “a”
     di awal kata pada kolom nama!

C. Perbedaan
    Pada pembahasan sub query dan indeks kali ini, bisa kita lihat beberapa perbedaan antara  kedua DBMS yang kita pakai buat percobaan yaitu DBMS Postgresql dan DBMS MySQL. Yang pertama kedua DBMS ini memiliki perbedaan yang sudah kita pernah bahas sebelum-sebelumnya, yaitu ketika koneksi database yang kita pakai missal pada Mysql kita bisa menggunakan “USE nama_database” sedangkan pada Postgresql kita bisa menggunakan “\c nama_database”. yang kedua, yaitu pada Postgresql kita bisa melakukan perintah CHECK seperti yang di contohkan pada modul sedangkan pada Mysql kita bisa mebuat CHECK namun CHECK yang sudah kita buat tidak ada pengaruhnya, karena pada Mysql tidak ada perintah CHECK, sehingga yang terjadi pada mysql adalah ketika kita memasukkan data yang tidak sesuai dengan CHECK, data tersebut akan tetap masuk (terInsert).   
      
D. Kesimpulan, Kritik dan Saran
Sub Query merupakan query yang digunakan untuk menspesifikasikan perintah yang memiliki kondisi tertentu dengan cara memberikan perintah SELECT di dalam SELECT. Perintah tersebut akan sangat membantu kita apabila memiliki banyak sekali data, sehingga kita bisa menemukan data tersebut dengan cepat. Tetapi kita juga harus melihat suatu DBMS tersebut macam-macam query yang variatif atau tidak, karena apabila suatu DBMS tersebut terdapat satu SQL yang tidak ada sementara pada DBMS lain ada maka kita akan kekurangan satu fungsi perintah untuk mendapatkan data yang tepat. Jadi juga perhatikan DBMS yang digunakan agar kita bisa mendapatkan data yang tepat untuk di tampilkan.

E. Daftar Pustaka

Nugroho, Adi. 2011. PERANCANGAN dan IMPLEMENTASI SISTEM BASIS DATA. Yogyakarta : ANDI OFFSET