MAKALAH RAGAM DAN
NILAI-NILAI
BUDAYA NUSANTARA
Pembimbing :
Ni’matuz Zuhroh, M.Si
Disusun oleh :
1)
M.
Fairuz Zumar Rounaqi (13650100)
2)
Ratna
Zubaidah (13650072)
3)
Fian
Risdia Wulan (13650090)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI MAULANA MALIK
IBRAHIM
MALANG, SEPTEMBER 2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan segenap kerendahan hati, kami mengucapkan
puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “RAGAM DAN NILAI-NILAI BUDAYA NUSANTARA”.
Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah berhasil memimpin, membimbing
serta menuntun umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman yang
terang benderang.
Suatu kebanggaan tersendiri bagi kami karena dapat menyelesaikan makalah ini
tepat waktu. Meskipun demikian, kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini masih banyak kasalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kelompok kami dan
khususnya bagi pembaca. Amiin.
Malang, 10 September 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH
Sejak zaman dahulu
bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini tercermin
dari semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang memiliki arti berbeda-beda tetapi
tetap satu. Kemajemukan tersebut terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya,
agama, ras, dan bahasa. Selain beragam, bangsa Indonesia memiliki beberapa
persamaan, antara lain keramah tamahan, gotong-royong, dan kehidupan sosial
yang berlandaskan kekeluargaan.
Untuk mencapai
kesatuan dan kebaikan bangsa Indonesia yang memiliki beragam perbedaan, salah
satunya adalah keberagaman kebudayaan tentu bukanlah sustu perkara yang mudah.
Tokoh-tokoh nasional, dalam usahanya untuk kesejahteraan, persatuan dan
kesatuan bangsa telah memutuskan Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang
Dasar 1945 sebagai dasar hukum, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan untuk bangsa
Indonesia.
Adapun definisi
umum tentang kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai hasil usaha
budinya rakyat Indonesia seluruhnya. Tiga kata terakhir ini “rakyat Indonesia
seluruhnya” jelas menyatakan bahwa kebudayaan salah satu suku bangsa belum dapat di katakan kebudayaan nasional.
Perkembangan budaya Indonesia
telah dimulai sejak nenek moyang kita. Namun, beberapa tahun kebelakangan ini
kebudayaan di Indonesia berada dalam masa yang mengecewakan dimana banyak
budaya kita yang mulai luntur dan bahkan hampir lepas dari genggaman kita.
Itulah yang membuat kita ingin mengajak bangsa kita ini untuk lebih
memperhatikan budaya-budaya yang sudah di wariskan oleh nenek moyang kita,
dengan bersama-sama menganalisis keberagaman kebudayaan di nusantara ini. Agar
natinya kebudayaan yang sudah ada sejak dahulu sampai sekarang yang sudah di
wariskan oleh nenek moyang kita tidak hilang dari Negara kita, sehingga
keturunan dari Negara kita kelak masih bisa melihat berbagai macam kebudayaan
yang sekarang kita miliki.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa saja ragam budaya nusantara?
2.
Apa pengertian dari nilai-nilai budaya nusantara?
3.
Bagaimana perkembangan ragam budaya di nusantara?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1
PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Jika
dilihat dari asal bahasa definisi kebudayaan, yakni bahasa Sansekerta,perkataan “kebudayaan” telah
ada dalam khasanah kosa kata Indonesia jauh
sebelum istilah tersebut dipakai di dunia Barat. Kata “budaya” disadur dari
kata “budhayah” dalam
Sansekerta yang merupakan bentuk jamak dari “budhi” yang berarti “budi” atau “akal”. Kebudayaan
merupakan hasil dari akal dan budi manusia (Koentjaraningrat,
1996). Sedangkan
di dunia Barat, kata “culture” baru digunakan pada
akhir abad ke-19, tepatnya pada tahun 1871 oleh E.B. Tylor. Dalam buku “Culture, A Critical Review of Concepts and
Definitions”, 1952, Kroeber dan Kluckhohn
menyatakan bahwa dalam bahasa Inggris, “culture” disadur dari bahasa Jerman yakni “Kultur”.
Ki Tjokrodirdjo menjelaskan bahwa keboedajaan Indonesia
jaitoe koempoelnja poentjak-poentjak dari keboedajaan-keboedajaan daerah. Ki
Hajar Dewantara kemudian memberikan komentar bahwa lebih baik bangsa kita
Indonesia mengambil keboedajaan dari daerah-daerahnja sendiri daripada
memasoekkan keboedajaan dari tanah-tanah jang djaoeh seperti Holywood dsb.
Kebudayaaan dapat
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dihasilkan oleh manusia, diantaranya
terdapat dua unsur yakni unsur phenomenon , bentuk benda/ materi dan unsur
noumenon atau bentuk ide dan gagasan yang telah disepakati oleh masyarakat
tertentu. Terdapat tiga wujud kebudayaan, yakni wujud ide/gagasan, wujud
kelakuan termasuk adat istiadat, dan wujud fisik.
Menurut Koentjaraningrat
ada tujuh unsur besar yang dapat disebut sebagai isi pokok dari setiap
kebudayaan, yaitu bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem
peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencarian hidup, sistem religi, dan
sistem kesenian.
Ada beberapa budayawan yang berpendapat
bahwa kebudayaan nusantara itu sebaiknya dapat didukung oleh sebagian besar
dari warga suatu negara. Oleh sebab itu, syarat mutlak unsur kebudayaan ialah
bahwa ia harus bersifat khas dan harus dapat dibanggakan oleh warga negara yang
mendukungnya agar kebudayaan tersebut dapat memberikan jatidiri kepada
warganegaranya.
2.2
NILAI-NILAI BUDAYA
Sumaatmadja dalam
Marpaung (2000) mengatakan bahwa pada perkembangan, pengembangan, penerapan
budaya dalam kehidupan, berkembang pula nilai – nilai yang melekat di
masyarakat yang mengatur keserasian, keselarasan, serta keseimbangan. Nilai
tersebut dikonsepsikan sebagai nilai budaya.
Nilai-nilai budaya
merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat,
lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan,
kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang
dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa
yang akan terjadi atau sedang terjadi. Nilai-nilai budaya akan
tampak pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu yang nampak
sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan atau organisasi.
Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya, yaitu :
1.
Simbol-simbol, slogan atau lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)
2.
Sikap, tingkah laku, dan gerak gerik yang muncul akibat slogan atau motto
tersebut
3.
Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi
kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).
Suatu nilai apabila sudah membudaya didalam diri
seseorang, maka nilai itu akan dijadikan sebagai pedoman atau petunjuk di dalam
bertingkah laku. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan
sehari – hari, misalnya budaya gotong royong, budaya malas, dan lain – lain.
Jadi, secara universal, nilai itu merupakan pendorong bagi seseorang dalam
mencapai tujuan tertentu.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 RAGAM
BUDAYA NUSANTARA
Kebudayaan
sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Melville J. Herkovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Suatu
kebudayaan merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan
sosial, yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada
generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan
simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak
(termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia). Dengan demikian,
setiap anggota masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai kebudayaannya
tersebut yang dapat tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh
pengalaman dan proses belajar yang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan
yang mereka hadapi tidak selamanya sama.
Ciri
khas budaya dalam suatu masayarakat merupakan kebiasaan yang diwariskan secara
turun temurun, meskipun ditengah-tengah perkembangannya mengalami perubahan
nilai, perubahan yang dimaksud diakibatkan oleh beberapa hal, misalnya
percepatan migrasi dan penyebaran media komunikasi secara global. Sehingga
tidak ada budaya lokal suatu kelompok masyarakat yang masih sedekimian asli
atau karena masyarakat sudah tidak terlalu memperhatikan lagi pada budaya lokal
tersebut.
Kebudayaan yang
dimiliki oleh suatu bangsa merupakan keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya
manusia. Indonesia sendiri sebagai Negara kepulauan dikenal dengan keberagaman
budayanya yang menunjukkan betapa pentingnya aspek kebudayaan bagi suatu Negara.
Karena jelas bahwa kebudayaan adalah suatu identitas dan jati diri bagi suatu
bangsa dan Negara.
Kebudayaan suatu
daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di
Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, contohnya :
1)
Rumah adat
· Aceh: Rumoh Aceh
· Sumatera Barat: Rumah Gadang
· Sumatera Selatan: Rumah Limas
· Jawa: Joglo
· Papua: Honai
- Sulawesi Selatan: Tongkonan (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), Balla Lompoa (Makassar Gowa)
· Sulawesi Tenggara: Istana Buton
· Sulawesi Utara: Rumah Panggung
· Kalimantan Barat: Rumah Betang
· Kalimantan Timur : Rumah Lamin
· Kalimantan Sealatan : Rumah
Banjar
· Kalimantan Tengah : Rumah Betang
· Nusa Tenggara Barat : Dalam Loka
Samawa
· Nusa Tenggara Timur: Lopo
· Maluku: Balieu
2)
Tarian
· Jawa: Bedaya, Kuda Lumping, Reog
· Bali: Kecak, Barong/ Barongan,
Pendet
· Maluku: Cakalele, Orlapei,
Katreji
· Aceh: Saman, Seudati
· Minangkabau: Tari Piring, Tari
Payung, Tari Indang, Tari Randai, Tari Lilin
· Betawi: Yapong
· Sunda: Jaipong, Tari Topeng
· Tari jaipong, Tarian daerah Jawa
Barat
· Timor NTT: Likurai, Bidu, Tebe,
Bonet, Pado’a, Rokatenda, Caci
· Batak Toba & Suku Simalungun:
Tortor
· Sulawesi Selatan: Tari Pakkarena,
Tarian Anging Mamiri, Tari Padduppa, Tari 4 Etnis
· Sulawesi Tengah: Dero
· Gorontalo : Tari Saronde ,
Tari Elengge ,Tari Dana-Dana ,Tari Polopalo ,Tari Pore-Pore
· Pesisir Sibolga/Tapteng: Tari
Sapu Tangan , Tari Adok , Tari Anak , Tari Pahlawan , Tari Lagu Duo , Tari
Perak , Tari Payung
· Riau: Persembahan, Zapin, Rentak
Bulian, Serampang Dua Belas
· Lampung: Bedana, Sembah, Tayuhan,
Sigegh, Labu Kayu
· Irian Jaya: Musyoh, Selamat
Datang
· Nias: Famaena
3)
Lagu
· Jakarta: Kicir-kicir, Jali-jali,
Lenggang Kangkung, Keroncong Kemayoran, Surilang, Terang Bulan
· Maluku: Rasa Sayang-sayange, Ayo
Mama, Buka Pintu, Burung Tantina, Goro-Gorone, Huhatee, Kole-Kole, Mande-Mande,
Ole Sioh, O Ulate, Sarinande, Tanase
· Melayu: Tanjung Katung
· Aceh: Bungong Jeumpa, Lembah
Alas, Piso Surit
· Kalimantan Selatan: Ampar-Ampar
Pisang, Paris Barantai, Saputangan Bapuncu Ampat
· Nusa Tenggara Timur: Anak Kambing
Saya, Oras Loro Malirin, Sonbilo, Tebe Onana, Ofalangga, Do Hawu, Bolelebo,
Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju, Aku Retang, Gaila Ruma Radha, Desaku,
Flobamora, Potong Bebek Angsa
· Sulawesi Selatan: Angin Mamiri,
Pakarena, Sulawesi Parasanganta, Ma Rencong
· Sumatera Utara: Anju Ahu, Bungo
Bangso, Cikala Le Pongpong, Bungo Bangso, Butet, Dago Inang Sarge, Lisoi,
Madekdek Magambiri, Mariam Tomong, Nasonang Dohita Nadua, Rambadia,
Sengko-Sengko, Siboga Tacinto, Sinanggar Tulo, Sing Sing So, Tapian Nauli
· Papua/Irian Barat: Apuse, Yamko
Rambe Yamko
· Sumatera Barat: Ayam Den Lapeh,
Barek Solok, Dayung Palinggam, Kambanglah Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato, Ka
Parak Tingga, Malam Baiko, Kampuang nan Jauh di Mato, Kambanglah Bungo, Indang
Sungai Garinggiang, Rang Talu
· Jambi: Batanghari, Soleram
· Jawa Barat: Bubuy Bulan, Cing
Cangkeling, Es Lilin, Karatagan Pahlawan, Manuk Dadali, Panon Hideung, Peuyeum
Bandung, Pileuleuyan, Tokecang
· Kalimantan Barat: Cik-Cik Periuk,
Cak Uncang, Batu Ballah, Alok Galing, Tandak Sambas, Sungai Sambas Kebanjiran,
Alon-Alon
· Sumatera Selatan: Cuk Mak Ilang,
Dek Sangke, Gending Sriwijaya, Kabile-bile, Tari Tanggai
· Banten: Dayung Sampan
· Sulawesi Utara: Esa Mokan, O Ina
Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo
· Jawa Tengah: Gambang Suling, Gek
Kepriye, Gundul Pacul, Ilir-ilir, Jamuran, Bapak Pucung, Yen Ing Tawang Ono
Lintang, Stasiun Balapan
· Nusa Tenggara Barat: Helele U Ala
De Teang, Moree, Orlen-Orlen, Pai Mura Rame, Tebe Onana, Tutu Koda
· Kalimantan Timur: Indung-Indung
· Jambi: Injit-Injit Semut, Pinang
Muda, Selendang Mayang
· Kalimantan Tengah: Kalayar
· Jawa Timur: Keraban Sape, Tanduk
Majeng
· Bengkulu: Lalan Belek
· Bali: Mejangeran, Ratu Anom
· Sulawesi Tenggara: Peia Tawa-Tawa
· Yogyakarta: Pitik Tukung, Sinom,
Suwe Ora Jamu, Te Kate Dipanah
· Sulawesi Tengah: Tondok
Kadadingku, Tope Gugu
· Sulawesi Barat: Bulu Londong,
Malluya, Io-Io, Ma’pararuk
· Gorontalo: Hulondalo li Pu’u ,
Bulalo Lo Limutu , Wanu Mamo Leleyangi
4)
Alat musik
· Jawa: Gamelan, Kendang Jawa.
· Nusa Tenggara Timur: Sasando,
Gong dan Tambur, Juk Dawan, Gitar Lio.
· Gendang Bali
· Gendang Simalungun
· Gendang Melayu
· Gandang Tabuik
· Sasando
· Talempong
· Tifa
· Saluang
· Rebana
· Bende
· Kenong
· Keroncong
· Serunai
· Jidor
· Suling Lembang
· Suling Sunda
· Dermenan
· Saron
· Kecapi
· Bonang
· Angklung
· Calung
· Kulintang
· Gong Kemada
· Gong Lambus
· Rebab
· Tanggetong
· Gondang Batak
· Kecapi
· Kesok-Kesok
5)
Pakaian
· Jawa: Batik.
· Sumatra Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong.
· Sumatra Utara, Sibolga: Anak Daro
& Marapule.
· Sumatra Barat/ Melayu:
· Sumatra Selatan Songket
· Lampung: Tapis
· Sasiringan
· Nusa Tenggara Timur: Tenun Ikat
· Bugis – Makassar: Baju Bodo dan
Jas Tutup, Baju La’bu
· Papua Timur: Manawou
· Papua Barat: Ewer
3.2 NILAI-NILAI BUDAYA NUSANTARA
Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam
dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang
mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol,
dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai
acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi. Nilai-nilai
budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu
yang nampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan atau organisasi.
3.3 PERKEMBANGAN
KEBUDAYAAN DI NUSANTARA
Proses
perkembangan budaya dapat terjadi melalui penetrasi. Penetrasi kebudayaan
adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi
kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:
a)
Penetrasi damai (penetration pasifique)
Penetrasi damai
merupakan proses masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya
masuknya kebudayaan India dan Tionghoa ke Nusantara. Kebudayaan India masuk
melalui proses yang damai yaitu melalui penyebaran agama Hindu dan Buddha di
Nusantara yang jauh sebelum Negara Indonesia terbentuk.
Kebudayaan
Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi
perdagangan yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara
(Sriwijaya). Selain itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau
Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara.
Mereka menetap dan menikahi penduduk lokal menghasilkan perpaduan kebudayaan
Tionghoa dan lokal. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak
mengakibatkan konflik dan tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya
masyarakat.
Penyebaran
kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi,
atau Sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga
membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya,
bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli
Indonesia dan kebudayaan India. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan
sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua
kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat
berbeda dengan kebudayaan asli.
b)
Penetrasi kekerasan (penetration violante)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan
cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia
pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan
goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat. Misalnya pada
saat Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun. Hingga kini, budaya warisan
Belanda masih melekat di Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan
Indonesia.
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi berkembangnya sebuah kebudayaan di Indonesia yakni faktor pengaruh
budaya dari luar, apabila budaya asli ini tidak dapat mempertahankan
eksistensinya maka budaya asli yang ada akan tergusur dan tergantikan dengan
budaya asing yang baru tersebut. Pada saat ini kita semua dapat melihat bahwa
bangsa Indonesia dalam situasi yang mengkhawatirkan, karena banyak sekali
budaya asing yang masuk dan tidak tersaring sehingga mempengaruhi kebudayaan
asli bangsa Indonesia.
Kondisi sosial budaya Indonesia
saat ini adalah sebagai berikut :
1.
Bahasa
Sampai saat ini Indonesia tetap
berpegang teguh pada satu bahasa, bahasa Indonesia. Sedangkan bahasa-bahasa
daerah merupakan kekayaan plural yang dimiliki bangsa Indonesia sejak jaman
nenek moyang kita. Bahasa merupakan salah satu unsur budaya yang terbentuk
karena adanya komunikasi antara manusia. Bahasa asing misalnya bahasa Inggris
belum diminati dalam penggunaan sehari-hari. Bahasa asing ini biasanya hanya
digunakan pada acara-acara formal tertentu, misalnya dalam seminar.
2.
Sistem teknologi
Perkembangan teknologi
menjadi salah satu faktor penting dalam perkembangan kebudayaan Indonesia.
Perkembangan yang sangat terlihat adalah teknologi informatika. Dengan
perkembangan teknologi, tidak ada lagi batas waktu dan negara, apapun
kejadiannya di satu negara dapat langsung dilihat di negara lain melalui
televisi, internet atau sarana lain dalam bidang informatika. Sehingga,
budaya-budaya luar mampu menyusup kedalam budaya asli Indonesia itu sendiri.
3.
Sistem ekonomi masyarakat
Kondisi
perekonomian Indonesia saat ini masih dalam situasi krisis, yang diakibatkan
oleh tidak kuatnya fundamental ekonomi pada era orde baru. Kemajuan
perekonomian pada waktu itu hanya merupakan fatamorgana, karena adanya utang
jangka pendek dari investor asing yang menopang perekonomian Indonesia.
4.
Sistem Pengetahuan
Dengan adanya
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) diharapkan perkembangan pengetahuan
Indonesia akan terus berkembang sejalan dengan era globalisasi.
5.
Kesenian
Dominasi
kesenian saat ini adalah seni suara dan seni akting (film, sinetron). Seni tari
yang dulu hampir setiap hari dapat kita saksikan sekarang sudah mulai pudar,
apalagi seni yang berbau kedaerahan. Kejayaan kembali wayang kulit pada tahun
1995 – 1996 yang dapat kita nikmati setiap malam minggu, sekarang sudah tidak
ada lagi. Seni lawak model Srimulat sudah tergeser dengan model Opera Van
Java, Pesbuker, dan lain-lain. Akibat
perkembangan budaya yang sangat pesat menyebabkan banyak masyarakat Indonesia
mulai melupakan kesenian asli bangsa Indonesia dan akhirnya banyak kesenian
Indonesia yang diakui oleh pihak lain. Hal ini mungkin dikarenakan derasnya
arus globalisasi yang membawa berbagai budaya baru serta ketidakmampuan kita
dalam membendung serangan itu dan mempertahankan budaya kita sendiri.
Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan
menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Simon
Kimoni, sosiolog asal Kenya mengatakan bahwa globalisasi dalam bentuk yang
alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Dalam proses
alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan
perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari
kehancuran.
Indonesia
merupakan negara yang kaya akan budaya, dengan keragaman budaya yang beragam
dapat digunakan sebagai penambah indahnya khasanah sebuah negara. Namun,
Indonesia harus mampu mempertahankan kebudayaannya karena sebenarnya banyak
kebudayaan Indonesia yang telah dirampas oleh negara-negara lain. Hal ini dapat
disebabkan karena belum adanya kekuatan hukum yang kuat yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia untuk mempertahankan kebudayaannya. Sehingga akan menyebabkan
kemudahan bagi bangsa lain untuk mengambil dan mengakuinya.
Kemajuan
teknologi informasi sekarang ini dengan cepatnya telah mengubah kebudayaan
Indonesia menjadi kian menghilang. Sehingga menimbulkan berbagai opini yang
tidak jelas, yang nantinya akan melahirkan sebuah kebingungan di tengah-tengah masyarakat.
Selain itu, banyak kesenian dan bahasa Nusantara yang dianggap sebagai ekspresi
dari bangsa Indonesi yang terancaam mati. Sejumlah warisan budaya yang
ditinggalkan oleh nenek moyang kita sendiri telah hilang entah kemana. Padahal
warisan budaya tersebut memiliki nilai tinggi dalam membantu keterpurukan
bangsa Indonesia saai ini.
Akan tetapi,
kita tidak boleh hanya mengeluh dan menonton saja. Sebagai warga negara yang
baik, seharusnya kita mampu menerapkan dan memberikan contoh kepada anak cucu kita,
agar kebudayaan yang telah diwariskan secara turun temurun akan tetap ada dan
senantiasa menjadi salah satu harta berharga milik bangsa Indonesia yang tidak
akan pernah punah.
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap
perkembangan budaya bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dan
telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap
memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya.
Perkembangan kebudayaan Indonesia dari masa kerajaan sampai era
globalisasi ini memberikan beberapa dampak bagi masyarakat. Berikut dampak perkembangan kebudayaan Indonesia bagi masyarakat, antara
lain:
a)
Dampak Positif :
1.
Peningkatan dalam bidang sistem teknologi, Ilmu Pengetahuan, dan ekonomi.
2.
Terjadinya pergeseran struktur kekuasaan dari otokrasi menjadi oligarki.
3.
Mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan masyarakat madani
dalam skala global.
4.
Tidak mengurangi ruang gerak pemerintah dalam kebijakan ekonomi guna
mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
5.
Tidak berseberangan dengan desentralisasi.
6.
Bukan penyebab krisis ekonomi.
b)
Dampak Negatif :
1.
Menimbulkan perubahan dalam gaya hidup, yang mengarah kepada masyarakat
yang konsumtif komersial. Masyarakat akan minder apabila tidak menggunakan
pakaian yang bermerk (merk terkenal).
2.
Terjadinya kesenjangan budaya. Dengan munculnya dua kecenderungan yang
kontradiktif. Kelompok yang mempertahankan tradisi dan sejarah sebagai sesuatu
yang sakral dan penting (romantisme tradisi). Dan kelompok ke dua, yang melihat
tradisi sebagai produk masa lalu yang hanya layak disimpan dalam etalase
sejarah untuk dikenang (dekonstruksi tradisi/disconecting of culture).
3.
Sebagai sarana kompetisi yang menghancurkan. Proses globalisasi tidak hanya
memperlemah posisi negara melainka juga akan mengakibatkan kompetisi yang
saling menghancurkan.
4.
Sebagai pembunuh pekerjaan. Sebagai akibat kemajuan teknologi dan
pengurangan biaya per unit produksi, maka output mengalami peningkatan drastis
sedangkan jumlah pekerjaan berkurang secara tajam.
5.
Sebagai imperialisme budaya. Proses globalisasi membawa serta budaya barat,
serta kecenderungan melecehkan nilai-nilai budaya tradisional.
6.
Globalisasi merupakan kompor bagi munculnya gerakan-gerakan neo-nasionalis
dan fundamentalis.. Proses globalisasi yang ganas telah melahirkan sedikit
pemenang dan banyak pecundang, baik pada level individu, perusahaan maupun
negara. Negara-negara yang harga dirinya diinjak-injak oleh negara-negara adi
kuasa maka proses globalisasi yang merugikan ini merupakan atmosfer yang subur
bagi tumbuhnya gerakan-gerakan populisme, nasionalisme dan fundamentalisme.
7.
Malu menggunakan budaya asli Indonesia karena telah maraknya budaya asing
yang berada di wilayah Indonesia.
BAB IV
ANALISIS,
SARAN DAN KESIMPULAN
4.1 ANALISIS
Dari semua data yang sudah kita kumpulkan, kita dapat menganalisis dari
data tersebut bahwasanya, sejak zaman dahulu bangsa Indonesia sudah
dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini
tercermin dari semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang memiliki arti berbeda-beda
tetapi tetap satu. Kemajemukan tersebut terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya,
agama, ras, dan bahasa. Selain beragam, bangsa Indonesia memiliki beberapa
persamaan, antara lain keramah tamahan, gotong-royong, dan kehidupan sosial
yang berlandaskan kekeluargaan.
Kebudayaan sangat erat kaitannya
dengan masyarakat. Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Ciri
khas budaya dalam suatu masayarakat merupakan kebiasaan yang diwariskan secara
turun temurun, meskipun ditengah-tengah perkembangannya mengalami perubahan
nilai, perubahan yang dimaksud diakibatkan oleh beberapa hal, misalnya
percepatan migrasi dan penyebaran media komunikasi secara global. Sehingga
tidak ada budaya lokal suatu kelompok masyarakat yang masih sedekimian asli
atau karena masyarakat sudah tidak terlalu memperhatikan lagi pada budaya lokal
tersebut.
Pada perkembangan, pengembangan, penerapan budaya dalam kehidupan,
berkembang pula nilai – nilai yang melekat di masyarakat yang mengatur
keserasian, keselarasan, serta keseimbangan. Nilai tersebut dikonsepsikan
sebagai nilai budaya. Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya,
yaitu :
4.
Simbol-simbol, slogan atau lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)
5.
Sikap, tingkah laku, dan gerak gerik yang muncul akibat slogan atau motto
tersebut
6.
Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi
kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).
4.2 SARAN
Keanekaragaman budaya yang ada di
nusantara hendaknya jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi lebih baik jika
dijadikan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia
memiliki kewajiban untuk selalu melestarikan kebudayaan yang beragam tersebut
agar kita dapat menjadi bangsa yang besar dan mau serta mampu menghargai
kebudayaan tersebut.
Sikap saling menghormati budaya perlu
dikembangkan dalam masyarakat agar kebudayaan kita yang terkenal tinggi
nilainya tetap lestari, tidak terkena dampak buruk yang datang akibat perubahan
pesat yang terjadi di dunia. Melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia
harus didasari dengan rasa kesadaran yang tingi tanpa adanya paksaan dari pihak
manapun. Hal ini dimaksudkan agar
tercipta suatu kedamaian dan keharmonisan, tidak ada perpecahan di antara kita
semua.
4.3 KESIMPULAN
1.
Kebudayaaan dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu
yang dihasilkan oleh manusia, diantaranya terdapat dua unsur yakni unsur
phenomenon , bentuk benda/ materi dan unsur noumenon atau bentuk ide dan
gagasan yang telah disepakati oleh masyarakat tertentu. Terdapat tiga wujud
kebudayaan, yakni wujud ide/gagasan, wujud kelakuan termasuk adat istiadat, dan
wujud fisik.
2.
Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam
dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang
mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol,
dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai
acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
3.
Seiring dengan peubahan zaman, perkembangan kebudayaan di
Indonesiapun juga sangat pesat. Banyak sekali kebudayaan-kebudayaan asing yang
masuk dan bercampur dengan budaya kita.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Sofia R.,
Manusia dan Kebudayaan di Indonesia,
Teori dan Konsep, Jakarta: Dian Rakyat, 2002
http://dheana4.blogspot.com/
http://hendra-lumajang.blogspot.com/2010/11/makalah-tentang-budaya-nasional.html
http://id.wikipedia.org/
http://nahdatunnisa.blogspot.com/2013/04/contoh-karya-tulis-ilmiah-pengaruh.html?m=1
http://perniknusantara.blogspot.com/p/ragam-budaya-indonesia.html
http://www.psychologymania.com/2012/11/pengertian-nilai-budaya.html
http://zudozulfadlia.blogspot.com/
Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan,
Jakarta: Gramedia, 2002
Tim Lembaga
Research Kebudayaan Nasional (LRKN)-LIPI, Manifestasi
Budaya Indonesia, Jakarta: Kapita Selekta, 1997
2 comments:
♥ ♠ ♦ ♣ LEGENDAQQ ♥ ♠ ♦ ♣
Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari
Legendaqq(dot)Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
- Bandar 66
Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda
Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ(dot)Net. info
Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan
LegendaQQ(dot)Net :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
- Kartu Anda Akan Lebih Bagus
- Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap
5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan
Withdraw/Penarikan Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan
pemain Di Seluruh Indonesia,
- LegendaQQ(dot)Net Pasti Selalu Ramai Selama 24
Jam Setiap Harinya.
- Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS
cantik, Sopan, Dan Ramah.
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At LegendaQQ(dot)Net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : 2AE190C9
- Facebook : Legendaqq
- WA : +855964987960
Link Alternatif :
- www.legendaqq(dot)net
- www.legendaqq(dot)org
- www.legendapelangi(dot)com
NB : untuk login android / iphone tidak
menggunakan www dan spasi ya boss ^_^
LEGENDAQQ
Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq(dot)Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
- Bandar 66
Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ(dot)Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ(dot)Net :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
- Kartu Anda Akan Lebih Bagus
- Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
- LegendaQQ(dot)Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
- Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At LegendaQQ(dot)Net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : 2AE190C9
- Facebook : Legendaqq
- WA : +855964987960
Link Alternatif :
- www.legendaqq(dot)net
- www.legendaqq(dot)org
- www.legendapelangi(dot)com
NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^
Posting Komentar