Selasa, 04 November 2014

LAPORAN PRAKTIKUM DASAIN BASIS DATA


BAB VI
NORMALISASI
A.   Landasan Teori
1.    Memahami Normalisasi
Normalisasi  merupakan  suatu  proses  untuk  mengubah  suatu  tabel  yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih yang tidak lagi memiliki masalah tersebut (Abdul Kadir, 2008).  Ada juga yang berpendapat normalisasi adalah proses  penyusunan  tabel    tabel  yang  tidak  redundan  (dobel),  yang  dapat menyebabkan anomali yaitu proses basis data yang memberikan efek samping  yang tidak  diharapkan  (Misalnya  menyebabkan  data  tidak  konsisten  atau  membuat  data hilang ketika data yang lain dihapus).Normalisasi  digunakan  sebagai  teknik  analisis  data  pada  database,  sehingga dapat diketahui apakah pembuatan tabel – tabel yang terelasi dalam database itu sudah baik.  Kondisi  sudah  baik  yaitu  suatu  kondisi  pada  saat  proses  insert,  update,  delete dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut suatu tabel tidak berpengaruh terhadap integritas data yang lain dalam satu hubungan relasi database.

2.    Langkah – langkah Normalisasi
Langkah – langkah Normalisasi terdiri dari :


  • Unnormalization Form
Bentuk  yang  tidak  normal  dimaksudkan suatu  kumpulan  data  yang  akan diolah yang diperoleh dari format    format yang beraneka ragam, masih terdapat duplikasi, bisa saja tidak sempurna atau tidak lengkap, dan sesuai  fakta lapangan. Bentuk ini didapat dari dokumen yang ada dilapangan atau manual  dengan atribut bukan nilai sederhana.


  • First Normal Form (1NF)
Suatu tabel dianggap normal ke satu (1NF) jika :
-  Tidak terdapat baris yang bernilai ganda atau duplikat.
-  Masing -  masing baris bernilai tunggal dan tidak bernilai null.
Langkah – langkah :
-  Isikan setiap data bernilai tunggal dan tidak null
-  Membuang perulangan data dalam satu baris dengan baris yang lain.


  • Second Normal Form (2NF)
Bentuk normal kedua (2NF) terpenuhi jika :
-  Harus telah berbentuk normal pertama (1NF).
-  pada  sebuah  tabel  semua  atribut  yang  tidak  termasuk  dalam  primary  key
memiliki  ketergantungan  fungsional  pada  primary  key  secara  utuh. 
Suatu atribut  dikatakan  ketergantungan  fungsional  jika  harga  pada  at ribut  tersebut menentukan harga dari atribut yang lain. Misalnya, nim → mhs_nama.
Langkah – langkah :
-  Jika terdapat atribut yang bergantung terhadap atribut bukan kunci utama dan
merupakan atribut kunci maka pecah menjadi table baru.


  •   Third Normal Form (3NF)
Bentuk normal ketiga (3NF) terpenuhi jika :
-  Harus telah berbentuk normal kedua (2NF).
-  Tidak  terdapat  anomali    anomali  hasil  dari  ketergantungan  transitif.
ketergantungan transitif adalah ketergantungan fungsional antara 2 atau lebih atribut bukan kunci.
Langkah – langkah :
-  Pastikan semua atribut non kunci bergantung penuh terhadap atribut kunci.
-  Pisahkan menjadi tabel baru jika menemukan ketergantungan transitif dalam
tabel tersebut.


  •   Boyce Codd Normal Form (BCNF)
Secara praktis tujuan analisis database cukup sampai pada 3NF, Akan tetapi dalam
suatu  kasus  tertentu  lebih  baik  bila  dapat  mencapat  BCNF.  Beberapa  pemikir menyamakan antara 3NF dengan BCNF. Bentuk normal BCNF terpenuhi jika :
-  Masing-masing atribut utama bergantung fungsional penuh pada masing kunci
dimana kunci tersebut bukan bagiannya.
-  Setiap  determinan  atribut-atribut  relasi  adalah  kunci  relasi  atau  kandidat
kunci.
-  BCNF dapat memiliki lebih dari satu kunci.
-  BCNF hampir sama dengan 3NF.
Langkah – langkah :
-  Hilangkan dependensi pada bukan kunci kandidat.


  •  Fourth Normal Form (4NF)
Dilakukan jika terdapat anomali pada (3NF)


  •   Fifth Normal Form (5NF)
Langkah  ini  untuk  memecah  relasi  menjadi  dua  sehingga  relasi  tersebut  tidak
digabungkan kembali manjadi satu dan jika terdapat anomali pada (5NF)

3.    Contoh permasalahan dalam Normalisasi
Terdapat  suatu  hasil  kartu  studi  yang  bersifat  manual  dan  akan  kita  anilisis
menggunakan teknik Normalisasi sebagai berikut :

                Tahap anilisis dengan Normalisasi :



Biasanya  ketika  mencapai  pada  tahap   Third  Normal  Form  (3NF)  sudah memenuhi  syarat  untuk  digunakan  dalam  pembuatan  aplikasi  database.  Namun apabila  masih  terdapat  anomali  maka  bisa  dilanjutkan  ke  tahap  berikutnya  sampai
tidak terdapat anomali.
-  Hasil akhir dari Normalisasi sebagai berikut :

                # Salah satu contoh lagi untuk sistem informasi  jual beli barang

Adapun kelemahan dari 1NF ini sebagai berikut :

  •   Inserting (Memasukkan data)
Kita  tidak  dapat  memasukkan  kode  dan  nama  supplier  saja  tanpa  ada  transaksi
pembelian, sehingga supplier baru dapat masuk bila ada transaksi pembelian.

  •   Deleting (Menghapus data)
Bila  satu  baris  data  transaksi  dihapus,  maka  akan  berakibat  menghapus  pada  data supplier.  Padahal  data  suplier  masih  diperlukan  pada  transaksi  berikutnya.  Misalkan transaksi di hapus berdasarkan no_faktur =6, maka akan menghapus supplier=4(rodi).

  •   Updating (Mengubah data)
Kode  dan  nama  pada  supplier  terlihat  tertulis  berulang-ulang  3(biti).  Jika  kita  ingin merubah nama supplier tersebut maka harus mengganti disemua baris yang mengandung supplier 3(biti), jika ada yang terlewat data tidak konsisten lagi.
Karena masih terdapat kesalahan maka perlu dilakukan tahap berikutnya.

  •   Tahap Second Normal Form (2NF)
Pembentukan bentuk normal kedua ini dilakukan dengan mencari kunci-kunci field yang dapat dipakai sebagai patokan dalam pencarian dan sifatnya unik. Berdasarkan k ondisi di atas dapat diambil kunci kandidat yaitu : No_faktur, Kode_supplier, dan kode_barang.           

  •   Tahap Third Normal Form (3NF)
Syarat :
Setiap atribut yang bukan kunci harus bergantung hanya pada atribut kunci (primary key)  secara  menyeluruh.  Hilangkan  juga  anomali    anomali  yang  masih  mempunyai ketergantungan  fungsional.  Pada  tabel  supplier  terdapat  kolom  kota,  perubahan  kota milik  supplier  dapat menyebabkan  data tidak konsisten  sekiranya hanya satu baris yang diubah sementara seharusnya ada beberapa baris. Relasi tersebut juga terkena anomaly penyisipan dan penghapusan.


4.    Hasil Praktikum
1.      Buatlah normalisasi dari table berikut

2.      Penyelesaian:
    
      1. Unnormalisasi

      2. Bentuk 1NF

      3. Bentuk 2NF
         Berikut ini relasinya

   
      4. Bentuk 3NF


     
     berikut relasinya


5.    Kesimpulan
Berdasarkan pada materi dan data yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa Normalisasi  merupakan  suatu  proses  untuk  mengubah  suatu  tabel  yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih yang tidak lagi memiliki masalah tersebut. Normalisasi terbagi menjadi beberapa bagian yang mempunyai syarat dan langkah-langkah penormalisasian masing-masing namun masih tetap terkait satu sama lain. Diantara bentuk dari normalisasi adalah sebagai berikut : 1NF, 2NF, 3NF (BCNF), 4NF, 5NF, 6NF dan 7NF.

6. Daftar Pustaka
 Nugroho, Adi. 2011. PERANCANGAN dan IMPLEMENTASI SISTEM BASIS DATA. Yogyakarta : ANDI OFFSET

0 comments:

Posting Komentar