BAB VI
NORMALISASI
A. Landasan
Teori
1. Memahami
Normalisasi
Normalisasi
merupakan suatu proses
untuk mengubah suatu
tabel yang memiliki masalah
tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih yang tidak lagi memiliki masalah
tersebut (Abdul Kadir, 2008). Ada juga
yang berpendapat normalisasi adalah proses
penyusunan tabel –
tabel yang tidak
redundan (dobel), yang
dapat menyebabkan anomali yaitu proses basis data yang memberikan efek
samping yang tidak diharapkan
(Misalnya menyebabkan data
tidak konsisten atau
membuat data hilang ketika data
yang lain dihapus).Normalisasi
digunakan sebagai teknik
analisis data pada
database, sehingga dapat
diketahui apakah pembuatan tabel – tabel yang terelasi dalam database itu sudah
baik. Kondisi sudah
baik yaitu suatu
kondisi pada saat
proses insert, update,
delete dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut suatu tabel tidak
berpengaruh terhadap integritas data yang lain dalam satu hubungan relasi
database.
2. Langkah
– langkah Normalisasi
Langkah – langkah Normalisasi terdiri dari :
- Unnormalization Form
Bentuk yang
tidak normal dimaksudkan suatu kumpulan
data yang akan diolah yang diperoleh dari format –
format yang beraneka ragam, masih terdapat duplikasi, bisa saja tidak
sempurna atau tidak lengkap, dan sesuai
fakta lapangan. Bentuk ini didapat dari dokumen yang ada dilapangan atau
manual dengan atribut bukan nilai
sederhana.
- First Normal Form (1NF)
Suatu
tabel dianggap normal ke satu (1NF) jika :
- Tidak terdapat baris yang bernilai ganda atau
duplikat.
- Masing -
masing baris bernilai tunggal dan tidak bernilai null.
Langkah
– langkah :
- Isikan setiap data bernilai tunggal dan tidak
null
- Membuang perulangan data dalam satu baris dengan baris yang lain.
- Membuang perulangan data dalam satu baris dengan baris yang lain.
- Second Normal Form (2NF)
Bentuk
normal kedua (2NF) terpenuhi jika :
- Harus telah berbentuk normal pertama (1NF).
- pada
sebuah tabel semua
atribut yang tidak
termasuk dalam primary
key
memiliki ketergantungan fungsional
pada primary key
secara utuh.
Suatu
atribut dikatakan ketergantungan fungsional
jika harga pada
at ribut tersebut menentukan
harga dari atribut yang lain. Misalnya, nim → mhs_nama.
Langkah
– langkah :
- Jika terdapat atribut yang bergantung
terhadap atribut bukan kunci utama dan
merupakan
atribut kunci maka pecah menjadi table baru.
- Third Normal Form (3NF)
Bentuk
normal ketiga (3NF) terpenuhi jika :
- Harus telah berbentuk normal kedua (2NF).
- Tidak
terdapat anomali –
anomali hasil dari
ketergantungan transitif.
ketergantungan transitif
adalah ketergantungan fungsional antara 2 atau lebih atribut bukan kunci.
Langkah
– langkah :
- Pastikan semua atribut non kunci bergantung
penuh terhadap atribut kunci.
- Pisahkan menjadi tabel baru jika menemukan
ketergantungan transitif dalam
tabel tersebut.
- Boyce Codd Normal Form (BCNF)
Secara
praktis tujuan analisis database cukup sampai pada 3NF, Akan tetapi dalam
suatu kasus
tertentu lebih baik
bila dapat mencapat
BCNF. Beberapa pemikir menyamakan antara 3NF dengan BCNF.
Bentuk normal BCNF terpenuhi jika :
- Masing-masing atribut utama bergantung fungsional
penuh pada masing kunci
dimana kunci tersebut bukan
bagiannya.
- Setiap
determinan atribut-atribut relasi
adalah kunci relasi
atau kandidat
kunci.
- BCNF dapat memiliki lebih dari satu kunci.
- BCNF hampir sama dengan 3NF.
Langkah
– langkah :
- Hilangkan dependensi pada bukan kunci
kandidat.
- Fourth Normal Form (4NF)
Dilakukan
jika terdapat anomali pada (3NF)
- Fifth Normal Form (5NF)
Langkah ini
untuk memecah relasi
menjadi dua sehingga
relasi tersebut tidak
digabungkan kembali manjadi
satu dan jika terdapat anomali pada (5NF)
3. Contoh
permasalahan dalam Normalisasi
Terdapat suatu
hasil kartu studi
yang bersifat manual
dan akan kita
anilisis
menggunakan teknik
Normalisasi sebagai berikut :
Tahap anilisis dengan Normalisasi :
Biasanya ketika
mencapai pada tahap
Third Normal Form
(3NF) sudah memenuhi syarat
untuk digunakan dalam
pembuatan aplikasi database.
Namun apabila masih terdapat
anomali maka bisa
dilanjutkan ke tahap
berikutnya sampai
tidak terdapat anomali.
- Hasil akhir dari Normalisasi sebagai berikut
:
# Salah satu contoh lagi
untuk sistem informasi jual beli barang
Adapun kelemahan dari 1NF ini
sebagai berikut :
- Inserting (Memasukkan data)
Kita tidak
dapat memasukkan kode
dan nama supplier
saja tanpa ada
transaksi
pembelian, sehingga supplier
baru dapat masuk bila ada transaksi pembelian.
- Deleting (Menghapus data)
Bila satu
baris data transaksi
dihapus, maka akan
berakibat menghapus pada
data supplier. Padahal data
suplier masih diperlukan
pada transaksi berikutnya.
Misalkan transaksi di hapus berdasarkan no_faktur =6, maka akan
menghapus supplier=4(rodi).
- Updating (Mengubah data)
Kode dan
nama pada supplier
terlihat tertulis berulang-ulang 3(biti).
Jika kita ingin merubah nama supplier tersebut maka
harus mengganti disemua baris yang mengandung supplier 3(biti), jika ada yang
terlewat data tidak konsisten lagi.
Karena masih terdapat
kesalahan maka perlu dilakukan tahap berikutnya.
- Tahap Second Normal Form (2NF)
Pembentukan
bentuk normal kedua ini dilakukan dengan mencari kunci-kunci field yang dapat
dipakai sebagai patokan dalam pencarian dan sifatnya unik. Berdasarkan k ondisi
di atas dapat diambil kunci kandidat yaitu : No_faktur, Kode_supplier, dan
kode_barang.
- Tahap Third Normal Form (3NF)
Syarat :
Setiap
atribut yang bukan kunci harus bergantung hanya pada atribut kunci (primary key) secara
menyeluruh. Hilangkan juga
anomali – anomali
yang masih mempunyai ketergantungan fungsional.
Pada tabel supplier
terdapat kolom kota,
perubahan kota milik supplier
dapat menyebabkan data tidak
konsisten sekiranya hanya satu baris
yang diubah sementara seharusnya ada beberapa baris. Relasi tersebut juga
terkena anomaly penyisipan dan penghapusan.
4. Hasil
Praktikum
2. Penyelesaian:
5. Kesimpulan
Berdasarkan pada materi dan
data yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa Normalisasi merupakan
suatu proses untuk
mengubah suatu tabel
yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih yang
tidak lagi memiliki masalah tersebut. Normalisasi terbagi menjadi beberapa
bagian yang mempunyai syarat dan langkah-langkah penormalisasian masing-masing
namun masih tetap terkait satu sama lain. Diantara bentuk dari normalisasi
adalah sebagai berikut : 1NF, 2NF, 3NF (BCNF), 4NF, 5NF, 6NF dan 7NF.
6. Daftar Pustaka
Nugroho, Adi. 2011. PERANCANGAN dan IMPLEMENTASI SISTEM BASIS DATA. Yogyakarta : ANDI OFFSET
Nugroho, Adi. 2011. PERANCANGAN dan IMPLEMENTASI SISTEM BASIS DATA. Yogyakarta : ANDI OFFSET
0 comments:
Posting Komentar